Minggu, 15 Juli 2012

Membangun Karakter Mahasiswa Humanis yang Beradab dan Berperadan


Peran dan fungsi mahasiswa dalam sebuah perguruan tinggi sangat urgen, karena maju mundurnya sebuah kampus ditentukan oleh mahasiswanya sendiri, maka tak salah jika mahasiswa adalah salah satu penentu kemajuan kampus dan bangsa. Melihat kondisi kebangsaan saat ini maka semestinya mahasiswa mulai berbenah diri untuk menjadi harapan dan semangat untuk bangsa, namun tentunya kita harus menyadari bahwa kampus harus bekerja ekstra untuk melahirkan mahasiswa yang berkarakter beradab dan berperadaban.
Perguruan tinggi Islam sebagai tempat masyarakat intelektual islami senantiasa membangun suasana kultur akademis yang up date sehingga  arah pembangunan sumber daya manusia terarah sesuai dengan tuntunan zaman dan nilai-nilai keislaman. Maka tentunya di butuhkan regulasi dari pemegang kebijakan kampus untuk membangun semangat mahasiswa sehingga menjadikan gaya hidup dalam melakukan segala kegiatan. Semangat berpartisipasi aktif, kreatif, inovatif, dan kolektifitas mahasiswa akan membawa moralitas kampus.
Lembaga kemahasiswaan sebagai wadah pencerahan untuk prestasi perlu memainkan peran yang lebih sebab sebagai sebuah komunitas intelektual maka dituntut untuk melahirkan kader-kader masa depan yang handal, solutif dan profesional tentunya kita mengharapkan lahirnya mahasiswa yang terbuka dan mampu berbaur dengan masyarakat untuk melakukan pengabdian masyarakat. Selain itu lembaga kemahasiswaan senantiasa  bersinergi dengan pimpinan universitas, fakultas, dan jurusan sebagai budaya kolektif untuk memaksimalkan visi dan misi fakultas dan jurusan. Begitupun dengan wacana keilmuan dan Keislaman yang berkembang di kampus mesti menjadi pembicaraan yang terbuka seluruh civitas akademika kampus.
Mengamati proses terbentuknya Forum Dekan Fakultas Adab dan Asosiasi Dosen Ilmu-Ilmu Adab (ADIA) se Indonesia di Yogyakarta 14-16 Oktober 2011 yang sejauh ini masih berputar pada persoalan pengintegrasian ilmu-ilmu Adab dan Ilmu-ilmu humaniora (budaya), menjadikan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora mewacanakan urung rembuk antar mahasiswa untuk menyelami wacana yang berkembang tersebut. Walaupun tak mudah untuk menyelami wacana tersebut namun setidaknya muncul pengetahuan baru dan menjadikan topik diskusi di kalangan mahasiswa sebagai titik awal penegasan karakter mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora.
Maka berdasarkan landasan di atas, perlu sekiranya menegaskan karakter mahasiswa Adab dan Humaniora saat ini dengan melakukan diskusi bersama dosen-dosen dan mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar “Membangun Karakter Mahasiswa Humanis yang Beradab dan Berperadan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar