Peran dan fungsi mahasiswa dalam sebuah perguruan tinggi sangat urgen,
karena maju mundurnya sebuah kampus ditentukan oleh mahasiswanya sendiri, maka
tak salah jika mahasiswa adalah salah satu penentu kemajuan kampus dan bangsa.
Melihat kondisi kebangsaan saat ini maka semestinya mahasiswa mulai berbenah
diri untuk menjadi harapan dan semangat untuk bangsa, namun tentunya kita harus
menyadari bahwa kampus harus bekerja ekstra untuk melahirkan mahasiswa yang
berkarakter beradab dan berperadaban.
Perguruan tinggi Islam sebagai
tempat masyarakat intelektual islami senantiasa
membangun suasana kultur akademis yang up date sehingga arah pembangunan sumber daya manusia terarah
sesuai dengan tuntunan zaman dan nilai-nilai keislaman.
Maka tentunya di butuhkan regulasi dari pemegang kebijakan kampus untuk
membangun semangat mahasiswa sehingga menjadikan gaya hidup dalam melakukan segala kegiatan. Semangat
berpartisipasi aktif, kreatif, inovatif, dan kolektifitas
mahasiswa akan membawa moralitas kampus.
Lembaga kemahasiswaan sebagai wadah pencerahan
untuk prestasi perlu memainkan peran yang lebih sebab sebagai sebuah komunitas
intelektual maka dituntut untuk melahirkan kader-kader masa depan yang handal,
solutif dan profesional tentunya kita mengharapkan lahirnya mahasiswa yang
terbuka dan mampu berbaur dengan masyarakat untuk melakukan pengabdian
masyarakat. Selain itu lembaga
kemahasiswaan senantiasa bersinergi
dengan pimpinan universitas, fakultas, dan jurusan sebagai budaya kolektif
untuk memaksimalkan visi dan misi fakultas dan jurusan. Begitupun dengan wacana
keilmuan dan Keislaman yang berkembang di kampus mesti menjadi pembicaraan yang
terbuka seluruh civitas akademika kampus.
Mengamati proses
terbentuknya Forum Dekan Fakultas Adab dan Asosiasi Dosen Ilmu-Ilmu Adab (ADIA)
se Indonesia di
Yogyakarta 14-16 Oktober 2011 yang sejauh ini masih
berputar pada persoalan pengintegrasian ilmu-ilmu Adab dan Ilmu-ilmu humaniora
(budaya), menjadikan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora mewacanakan urung
rembuk antar mahasiswa untuk menyelami wacana yang berkembang tersebut.
Walaupun tak mudah untuk menyelami wacana tersebut namun setidaknya muncul
pengetahuan baru dan menjadikan topik diskusi di kalangan mahasiswa sebagai
titik awal penegasan karakter mahasiswa fakultas Adab dan Humaniora.
Maka berdasarkan landasan di atas, perlu
sekiranya menegaskan karakter
mahasiswa Adab dan Humaniora saat ini dengan
melakukan diskusi dan temu nasional mahasiswa fakultas Adab dan
Humaniora Se
Indonesia dan membangun iklim kompetisi akademik mahasiswa Adab dengan
kegiatan
lomba-lomba ilmu-ilmu Adab sebagai ajang mengukur kemampuan dan keilmuan
yang
didapatkan di masing-masing kampus. Dari kepentingan inilah, maka dalam
kegiatan Temu Ilmiah Nasional Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
Perguruan
Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Se Indonesia ” yang akan diadakan pada
akhir bulan september 2012 di UIN Alauddin Makassar ini mengusung tema “Membangun
Karakter Mahasiswa Adab yang Beradab dan Berperadan”.
Penulis : Irsan
Penulis : Irsan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar