Senin, 04 Juni 2012

Irisan Hati


Cerpen : Darsina Senin, 4 Juli 2012

Irisan hati

Dalam Kesunyian malam Ku Termenung sendri...Tak Tersadarkan Diri ini telah menorehkan huruf demi huruf diatas secarik kertas yang berisikan tentang perasaan ini, Rasa Pilu Merasuk jiwaku.......
Kini aku tak percaya dengan adanya cinta sejati, mungkin karena aku tak pernah merasakan cinta yang sesungguhnya. Walau terkadang aku sering melihat orang yang jatuh cinta itu  seprti orang gila, lupa akan dunia yang dijalaninya. Akupun sering mendengar kata-kata “segalanya indah karena cinta”. Namun bagiku cinta itu bagaikan duri yang menggoreskan luka dalam hati. Jadi cinta memang bisa membuat kita gila jika suatu ketika orang yang dicintai pergi meninggalkan kita. Rasa sesak dalam dada telah mencuak seakan runtuh, hati bagaikan teriris silet, Pedih dan Pilu.
 Mungkin aku memang sudah ditakdirkan untuk tidak memiliki cinta sejati, dengan kata lain “cintaku selalu saja pergi”. Ya inilah takdir hidupku, aku terlahir sebagai anak manja, entah itu karena faktor lingkunganku atau faktor lain. Aku juga tidak mengerti hal itu namun dalam keluargaku sendiri aku memang merasa selalu di istimewakan. Bapak selalu memanjakan diriku dengan segala hal, sesuatu yang ia tidak mampu lakukan akan 
selalu ia sanggupi jika hal itu aku yang memintanya, demikian pula dengan saudara-saudaraku mereka selalu saja mengalah demi si bungsu ini. Jika diriku tak pernah merasakan cinta sejati namun diri ini merasa sangat bahagia karena ada banyak cinta dari keluargaku sendri namun terkadang diri ini merasa sepih, dan merindukan sosok adam yang bisa menemani hari-hariku yang selalu kesepian, diriku yang selalu merasa gelap kini merindukan sosok penarang dalam jiwaku.
Kali ini aku benar-benar merasa sakit, orang yang sangat aku cintai justru mala dengan asyiknya mempermainkan perasaanku, hemmm..aku tau menjalin hubungan itu penuh tantangan dan penuh pengorbanan, seperti hal yang sekarang ini aku alami. Aku berusaha mati-matian mempertahankan cintaku meskipun itu jarak diantara kami sangat jauh dikarenakan kami  memiliki urususan pribadi  yang berbeda, aku tinggal dimakassar untuk melanjutkan sekolahku yang masih duduk dibangku SMA, sedangkan Gustian sendiri tinggal dikota mamuju ia bekerja disebuah perusahaan swasta, kami hanya bisa bertemu dirumah nenek saat ada liburan saja. Diawal hubungan kami orang tuaku sempat membantah hubungan ini dengan alasan yang tidak jelas. Akan tetapi aku tetap berusaha mengambil hati bapak hingga akhirnya aku telah menemukan restu darinya. Waktu terus bejalan hingga hubungan kamipun telah jauh, aku merasa nyaman menjalani hubungan ini walaupun kami terbentang jarak yang sangat sulit tuk dijangkau. Cintaku hanya bermodalkan kepercayaan dan kejujuran. Tapi sangat disayangkan karena kepercayaan itu telah terhianati oleh gustian.
Hatiku terasa perih saak ku dengar kabar dari ka murni saudara perempuanku bahwa orang yang sangat aku cintai dengan kepercayaan yang telah kuberikan selama 2 tahun lebih ternya telah ia hianati. Ia justru mala menjalin hubungan dengan wanita  bernama ira wanita yang sangat dekat denganku yang tidak lain tetangga dikampung bahkan wanita ini sebentar lagi akan menjadi keluarga aku karena dalam waktu dekat saudara laki-lakiku akan segera menika dengan ibunya. Pada saat itu aku belum percaya dengan ucapan k’murni yang seolah hanya bercanda dengan apa yang telah ia katakan denganku, akan tetapi aku sendiri heran dengan sikap gustian pada akhir-akhir ini. Sikapnya berubah drastis, ia jarang sekali menghubingi aku entah itu melalui SMS ataupun Telepon, suaranya kini tidak lagi terdengar olehku.
Setelah beberapa minggu kemudian dia belum juga memberiku kabar hingga akhirnya ku beranikan diri untuk menghubunginya duluan namun telepon dariku tidak pernah dijawab olehnya bahkan SMSku pun tidak pernah ia hiraukan. 1 bulan lamanya tidak ada komunikasi kini akhirnya ia kembali menghubungiku tanpa perasaan bersalah sedikitpun, tanpa basa-basi aku menanyakan langsung apa yang telah dikatakan oleh k’murni. Awalnya gustian mengelak dengan pernyataan itu tapi aku terus mendesaknya untuk berkata yang sejujurnya hingga ia menjelaskan semuanya....’’ ia aku memang jalan dengan ira tapi demi tuhan aku tidak bermaksdu untuk menyakiti perasaan kamu din’’ kata gustian. Aku hanya terdiam dan berusaha tuk menahan air mata ini  mendengar pernyataan itu. Kemudian ia lanjut bercerita “ awalnya aku hanya iseng menyatakan nembak ira tapi ternyata ia menerima aku dan aku sendiri terjebak dalam permainanku,aku tak tahu harus bagaimana lagi...”Din aku mohon maafkan aku atas perbuatanku yang melukai perasaanmu”. Kenapa ??? kenapa kamu tega melakukan ini semua terhadap diriku, apa kamu tidak pernah memikirkan perasaanku, selama 2 tahun lebih aku mempercayaimu tapi kamu jusrtu mala menghianatiku. Gustian belum sempat menjawab pertanyaan itu, namun handphone ditanganku pun langsung aku matikan karena ku tak kuasa lagi menahan rasa perih dalam hati yang kini disertai dengan air mataku yang tak dapat ku bendung lg..
Kini ku mulai menyadari bahwa diriku memang bodoh, aku sudah mengenal gustian sejak dari kecil dia itu memang cowok playboy yang selalu mempermaikan wanita tanpa memikirkan perasaan orang. Seharusnya aku tidak mengizinkan ia masuk dalam hatiku hingga larut dalam cintaku dan kini ia telah mengiris hatiku.
*Beberapa hari kemudian*  Hari masih sangat pagi,  tanpa  berpikkir panjang aku menulis sebuah pesan singkat yang berisikan “ hubungan kita berakhir sampai disini”. Pukul 07.00 handphoneku berdering tertanda telpon dari gustian tapi aku malas mendengar suaranya, ku biarkan hp itu terus berbunyi, kemudian sebuah pesan masuk. Sebelum berangkat kesekolah ku sempatkan membaca pesan tersebut yang berisikan “ din aku mohon jangan terlalu cepat mengambil keputusan, biarkan aku yang mengakhiri hubunganku dengan ira, aku tidak ingin mengakhiri hubungan kita ini yan sudah berjalan selam 2 tahun lebih. Maafkan aku” !!! Haaa dasar cowok playboy “kataku” sambil memarik tasku yang ada diatas meja.
Setelah sampai disekolah Diri ini terdiam bisu tanpa kata dan tindakan bag patung, tidak bersemangat seperti hari-hari biasanya. Sunngu tidak pernah terbayangkan olehku akan terjadi hal seperti ini pada diriku, ternyata selama ini kau hanya ingin menghancurkan perasaanku saja, kau pengacau dalam hidupku... Lalu aku beranjak dari tempat duduk sambil berkata dalam diriku sendiri “ dina kamu tidak boleh larut dalam kesedihan hanya karena hal cinta, perjalanan hidupmu masih panjang. Hayo semangat masih banyak teman-teman yang selalu ada disaat kamu membutuhkan mereka. Bel masuk pun berdering petanda dimulainya pelajaran pertama, kali ini mata pelajaran yang awalnya aku benci yakni mata pejaran kimia, tetapi karena guru yang mengajarkan mata pelajran ini sangat rama dan juga ganteng, kini aku jadi sangat bersemangat dan menyukainya. Namun saat ini pikiranku kacau tak ada pelajaran yang nyangkut dalam otakku, yang telintas dalam pikirainku hanyala gustian...gustian haaa kenapa sih kamu selalu terlintas didalam pikiranku kamu mengacaukan segalanya “ aku benci kamu gustian, sangat,,,sangat benci”. Tak terasa waktu istirahat telah tiba. Hari ini aku benar- benar tidak bersemangat disekolah, aku hanya diam didalam kelas. Dina kommon kamu itu pasti bisa melupakan gustian “kataku dalam hati” tapi rasanya tak bisa, perasaan sakit dalam hati terus menghantuiku. Tiba-tiba erni mengagetkanku dengan memukul pundakku sambil berkata “din kamu kenapa ko’ dari tadi kamu kelihatan tidak bersemangat, kamu hanya diam dan tiadak seheboh biasanya suaramu pun tidak pernah terdengar. Kemarin- kemarin jika waktu istirahat kamu yang paling semangat nagajakin pergi kekantin”. Ah kamu er paling tau deh kebiasaanku, gak ko’ aku tidak apa-apa mungkin aku cuman lagi gak mut aja seperti hari- hari kemarin atau mungkin aku lagi kesambet setan diam makanya aku jadi pendiam hari ini..hehehe!!!!! “kataku dengan nada bergurau sedikit”. Erni pun melanjutkan sanda guraunya dengan berkata “ah kamu ini din, itu berarti kamu ini ada apa-apanya dong kalau kamu sampe kesambet setan diam, kamu ini gimana si din apa  kamu beneran sakit yah tapi sakitnya karena sakit kesambet setan...hehehe”!!! setelah sekian lama kami brdua brsanda gurau tak terasa bel berdering kembali tanda jam istirahat telah habis namun pada jam pelajaran ini ibu guru tak datang sehingga suasana kelas sangat kacau teman-teman pada sibuk keluar masuk bahkan sebagian dari  cowok-cowok, mereka bermain bola dalam kelas sedangkan anak-anak yang cewek pada sibuk ngebahas persiapan ujian nanti dan bakal pada lanjut kuliah dimana nantinya, sementara aku hanya diam ditempat duduk sambil melirik kesana kemari. Din tumben aktivitasmu kali ini gak jalan, sini dong gabung ama kita-kita, oh ia din habis lulus nanti kamu mw lanjut dimana atau kamu mw langsung ambli jurusan TBR(tenda biru) bareng k’ gustian. “ita,erni,tini,ifa dan anti” merreka semua pada ngejekin aku dan mentertawakanku tapi aku senang punya teman-teman seperti mereka. Aku tersenyum manis dan berkata senang banget yah ngejekin orang,sering-sering aja neng. Dengan perasaan sedih yang telah ku sembunyikan akupun ikut bercanda dengan mereka hingga tak terasa dua mata pelajaran telah terlewatkan hingga akhirnya bel pulang berdering.
 Aku pulang bareng anti dan tini, kami bertiga bejalan keluar menuju pintu gerbang dalam perjalanan kami membahas tentang pelaksanaan ujuian yang tinggal 1 bulan lagi. Wah pasti gak terasa kita semua akan berpisah, aku pasti bakalan merindukan kalian semua ”kata tini”, lanjut tini “ eh din habis lulus nanti kamu jangan lupain kita yah, tetap hubungi teman2mu yang cuantik-cuantik ini dan jangan lupa undangannya kalo dah mau married ma k’gustian”... Aku cepat-cepat mengiakannya takut mereka bakal panjang lebar ngebahas masalah k’gustian lagi, lalu ku alihkan pembicaraan “kalian tu enak pada dekatan rumah jadi pasti bakal sering bertemu gak kayak aku dimakassar aku Cuma numpang dirumah tante, stelah lulus nanti aku gak tau bakalan lanjut kuliah dimana mungkin setelah lulus nanti aku bakal pulang kerumah orang tua aku dan bakal lanjut kuliah disana atau mungkin aku bakalan cari tempat tinggal baru disekitaran kampus secara gak mungkin aku tinggal terus dirumah tante, aku teralalu dimanja ma meraka aku juga gak enak dah banyak ngerepotin om ma tante aku ya sekalian juga aku harus belajar mandiri karena aku dah capek ngedengar keluargaku ngecap aku GANJA (Gadis Manja), siapa tau dengan tinggal sendri julukan Ganja itu bisa berubah julukan baru tapi ya pastinya julukannya yang bagus juga dong, ih ko’ aku jdi curhat gini si jadi malu deh ma kalian berdua hahaha”....!!!!!!!!!!!!!!!! Setelah sampai dipertigaan anti dan tini berbelok menuju lorong rumah mereka semntara aku berjalan sendirian, dalam perjalan aku terus memikirkan gustian aku tidak habis pikir ternyata aku bakalan ngerasain sakit sedalam ini karenanya. Cerutuku dalam hati ”kamu benar- benar tega yah padahal kamu sendiri sudah bejanji kalau kamu tidak akan pernah hianati dan lukai hatiku, andainya aku tau bakalan seperti ini jadinya aku tidak akan pernah mau mengubah prsahabatan kita jadi cinta, bahkan sekaran cinta ini bakalan jadi benci karena ulahmu”... *Akhirnya Sampe juga dirumah lelah banget rasanya. Pikiranku kacau entah apa yang harus aku perbuat kini aku tak mau lagi mendengar kabar dari gustian. Lebih baik aku fokus pada pelajaran apa lagi senbentar lagi aku akan menjalani Ujian.
Entah kesalahan apa yang pernah aku perbuat hingga diriku ini selalu saja disakiti ma orang yang aku sayangi, dulu pacar pertama aku yang bernama k’accul teman dari kk aku juga ninggalin aku karena dijodohkan sama orang lain saat itu hatiku terasa perih saat ku terima kabar dari kk. Pada saat itu hubungan kami masih jalan, dia sendiri tidak ingin mengakhiri hubungan kami. Dengan penuh perasaan sakit aku menyatakan “ tidak bisa, hubungan kita harus sampai disini,enak aja kamu udah mau menika tapi kamu masih mau jalan denganku apa kamu tidak memikirkan gimana perasaanku dan gimana nasib istrimu nanti dan asal kamu tau aku bukanlah pengemis cinta yang mau berhubungan dengan orang yang sudah berkeluarga, aku masih memiliki harga diri dan aku ini seorang pelajar aku juga tau etika dan tatakrama”. Ia emang si cowok ini tidak cakep-cakep amat n tak sekeren gustian tapi dia baik banget dan juga perhatian..hummm sayang dia dijodohin ma ortunya dan dia sendri gak bisa berbuat apa-apa karena takut berdosa, pada saat itu ibunya mengancam bunuh diri jika ia menolak perjodohan itu. Ya mau gimana lagi harus aku yang merelakannya walaupun hati ini terasa sangat perih...
Tak lama setelah hubunganku dengan k’ accul berakhir, aku sempat dikenalin dengan  teman kk sepupuku dan cowok ini juga teman k’accul yang bernama k tiar, cowok ini sudah aku idolakan sejak lama, sebelumnya dia sering datang kerumah bersama sepupuku tapi kami tak pernah saling menyapa jika ia datang kerumah tak satu kalimatpun untukku dan demikian pula dengannya namun terkadang aku berpikir kenapa sih cowok ini cuek banget tapi kalo diperhatikan cowok ini cakep juga, kalem lagi coba dia jadi pacar aku wah aku pasti bangga banget punya pacar yang diidolakan sama semua cewek dikampung ini. Setelah sekian lama kami dikenalkan akhirnya dia nembak aku juga pada saat itu aku merasa sangat bangga memiliki seorang pacar yang baek,cakep,alim, yah pokonya tipe para cewek-ceweklah tapi sayang hubungan kami hanya berjalan sekitar 1 lebih. ia tiba2 menghilang entah kemana akupun merasa sangat kecewa dan sedih. Kini rasa perih ini terulang kembali ...
*Beberapa bulan kemudian*  Kini Hubunganku dengan gustian  benar-benar berakhir aku tak tau lagi gimana kabarnya sementara aku sibuk kesana kemari mengurus berkas persian pendaftaran masuk di salah satu universitas makassar, aku merasa semakin tegar menjalani hari-hariku tapi disaat hari yang paling kutunggu-tunggu  yaitu hari pengumuman lulus telah tiba aku merasa sangat bahagia bercampur dengan perasaan kwatir. Namun pada saat itu juga aku dikagetkan dengan kabar bahwa papa telah tiada hanya  karena sakit biasa, kabar itu membuatku benar-benar hancur, sakit tiada duanya peri dan pilu yang telah merasuk jiwaku. Orang yang sangat aku sayangi pergi meninggalkanku begitu saja dan hanya ada satu pesan yang ia tinngalkan untukku yaitu *tetap tegar dalam menjalini hari-harimu walau apanpun yang telah terjadi papa yakin kamu pasti bisa tanpa papa anakku....
Papa aku sayang kamu, maafkan anakmu ini yang tak berbakti padamu, papa kaulah penopang dalam hatiku, papa cintamulah cinta sejati yang pernah aku rasakan, kasihmu takkan tergantikan oleh siapapun. Papa aku berjanji akan selalu terlihat tegar jika itu yang kamu pinta dan jika itu yang kamu inginkan. Terima kasih papa............”I love u papa” semaga kelak kita dapat dipertemukan didalam Surga....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kini Q menyadari bahwa cinta seorang bapak lebih besar daripada seorang kekasih, jika hatiku terasa pilu karena ditinggalkan oleh kekasihku munkin rasa pilu itu hanya sesaat namun jika cinta seorang bapak telah tiada hati ini pun seakan tiada lagi...  

 Biografi Penulis :
Nama Darsina tempat tanggal lahir Birao kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten  Pangkep 17 mei 1991. SD Negeri 21 Birao, SLTP Negeri 19 Makassar, SMA Negeri 13 Makassar tamat pada tahun 2009 dan kini melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri Alauddin/ Samata Gowa Makassar, mengabil jurusan Bhs dan Sastra Ingrris pada fakultas Adab dan Humaniorah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar