Cerpen : Darsina Senin, 4 Juli 2012
Irisan hati
Dalam
Kesunyian malam Ku Termenung sendri...Tak Tersadarkan Diri ini telah menorehkan
huruf demi huruf diatas secarik kertas yang berisikan tentang perasaan ini,
Rasa Pilu Merasuk jiwaku.......
Kini aku
tak percaya dengan adanya cinta sejati, mungkin karena aku tak pernah merasakan
cinta yang sesungguhnya. Walau terkadang aku sering melihat orang yang jatuh
cinta itu seprti orang gila, lupa akan
dunia yang dijalaninya. Akupun sering mendengar kata-kata “segalanya indah
karena cinta”. Namun bagiku cinta itu bagaikan duri yang menggoreskan luka
dalam hati. Jadi cinta memang bisa membuat kita gila jika suatu ketika orang
yang dicintai pergi meninggalkan kita. Rasa sesak dalam dada telah mencuak
seakan runtuh, hati bagaikan teriris silet, Pedih dan Pilu.
Mungkin aku memang sudah ditakdirkan untuk
tidak memiliki cinta sejati, dengan kata lain “cintaku selalu saja pergi”. Ya
inilah takdir hidupku, aku terlahir sebagai anak manja, entah itu karena faktor
lingkunganku atau faktor lain. Aku juga tidak mengerti hal itu namun dalam
keluargaku sendiri aku memang merasa selalu di istimewakan. Bapak selalu
memanjakan diriku dengan segala hal, sesuatu yang ia tidak mampu lakukan akan
selalu ia sanggupi jika hal itu aku yang memintanya, demikian pula dengan saudara-saudaraku mereka selalu saja mengalah demi si bungsu ini. Jika diriku tak pernah merasakan cinta sejati namun diri ini merasa sangat bahagia karena ada banyak cinta dari keluargaku sendri namun terkadang diri ini merasa sepih, dan merindukan sosok adam yang bisa menemani hari-hariku yang selalu kesepian, diriku yang selalu merasa gelap kini merindukan sosok penarang dalam jiwaku.
selalu ia sanggupi jika hal itu aku yang memintanya, demikian pula dengan saudara-saudaraku mereka selalu saja mengalah demi si bungsu ini. Jika diriku tak pernah merasakan cinta sejati namun diri ini merasa sangat bahagia karena ada banyak cinta dari keluargaku sendri namun terkadang diri ini merasa sepih, dan merindukan sosok adam yang bisa menemani hari-hariku yang selalu kesepian, diriku yang selalu merasa gelap kini merindukan sosok penarang dalam jiwaku.
Kali ini
aku benar-benar merasa sakit, orang yang sangat aku cintai justru mala dengan
asyiknya mempermainkan perasaanku, hemmm..aku tau menjalin hubungan itu penuh
tantangan dan penuh pengorbanan, seperti hal yang sekarang ini aku alami. Aku
berusaha mati-matian mempertahankan cintaku meskipun itu jarak diantara kami
sangat jauh dikarenakan kami memiliki
urususan pribadi yang berbeda, aku
tinggal dimakassar untuk melanjutkan sekolahku yang masih duduk dibangku SMA,
sedangkan Gustian sendiri tinggal dikota mamuju ia bekerja disebuah perusahaan
swasta, kami hanya bisa bertemu dirumah nenek saat ada liburan saja. Diawal
hubungan kami orang tuaku sempat membantah hubungan ini dengan alasan yang
tidak jelas. Akan tetapi aku tetap berusaha mengambil hati bapak hingga
akhirnya aku telah menemukan restu darinya. Waktu terus bejalan hingga hubungan
kamipun telah jauh, aku merasa nyaman menjalani hubungan ini walaupun kami
terbentang jarak yang sangat sulit tuk dijangkau. Cintaku hanya bermodalkan
kepercayaan dan kejujuran. Tapi sangat disayangkan karena kepercayaan itu telah
terhianati oleh gustian.
Hatiku
terasa perih saak ku dengar kabar dari ka murni saudara perempuanku bahwa orang
yang sangat aku cintai dengan kepercayaan yang telah kuberikan selama 2 tahun
lebih ternya telah ia hianati. Ia justru mala menjalin hubungan dengan
wanita bernama ira wanita yang sangat
dekat denganku yang tidak lain tetangga dikampung bahkan wanita ini sebentar
lagi akan menjadi keluarga aku karena dalam waktu dekat saudara laki-lakiku
akan segera menika dengan ibunya. Pada saat itu aku belum percaya dengan ucapan
k’murni yang seolah hanya bercanda dengan apa yang telah ia katakan denganku,
akan tetapi aku sendiri heran dengan sikap gustian pada akhir-akhir ini. Sikapnya
berubah drastis, ia jarang sekali menghubingi aku entah itu melalui SMS ataupun
Telepon, suaranya kini tidak lagi terdengar olehku.
Setelah
beberapa minggu kemudian dia belum juga memberiku kabar hingga akhirnya ku
beranikan diri untuk menghubunginya duluan namun telepon dariku tidak pernah
dijawab olehnya bahkan SMSku pun tidak pernah ia hiraukan. 1 bulan lamanya
tidak ada komunikasi kini akhirnya ia kembali menghubungiku tanpa perasaan
bersalah sedikitpun, tanpa basa-basi aku menanyakan langsung apa yang telah dikatakan
oleh k’murni. Awalnya gustian mengelak dengan pernyataan itu tapi aku terus
mendesaknya untuk berkata yang sejujurnya hingga ia menjelaskan semuanya....’’
ia aku memang jalan dengan ira tapi demi tuhan aku tidak bermaksdu untuk
menyakiti perasaan kamu din’’ kata gustian. Aku hanya terdiam dan berusaha tuk
menahan air mata ini mendengar
pernyataan itu. Kemudian ia lanjut bercerita “ awalnya aku hanya iseng
menyatakan nembak ira tapi ternyata ia menerima aku dan aku sendiri terjebak
dalam permainanku,aku tak tahu harus bagaimana lagi...”Din aku mohon maafkan
aku atas perbuatanku yang melukai perasaanmu”. Kenapa ??? kenapa kamu tega
melakukan ini semua terhadap diriku, apa kamu tidak pernah memikirkan
perasaanku, selama 2 tahun lebih aku mempercayaimu tapi kamu jusrtu mala
menghianatiku. Gustian belum sempat menjawab pertanyaan itu, namun handphone
ditanganku pun langsung aku matikan karena ku tak kuasa lagi menahan rasa perih
dalam hati yang kini disertai dengan air mataku yang tak dapat ku bendung lg..
Kini ku
mulai menyadari bahwa diriku memang bodoh, aku sudah mengenal gustian sejak
dari kecil dia itu memang cowok playboy yang selalu mempermaikan wanita tanpa
memikirkan perasaan orang. Seharusnya aku tidak mengizinkan ia masuk dalam
hatiku hingga larut dalam cintaku dan kini ia telah mengiris hatiku.
*Beberapa hari
kemudian* Hari masih sangat pagi, tanpa
berpikkir panjang aku menulis sebuah pesan singkat yang berisikan “
hubungan kita berakhir sampai disini”. Pukul 07.00 handphoneku berdering tertanda
telpon dari gustian tapi aku malas mendengar suaranya, ku biarkan hp itu terus
berbunyi, kemudian sebuah pesan masuk. Sebelum berangkat kesekolah ku sempatkan
membaca pesan tersebut yang berisikan “ din aku mohon jangan terlalu cepat
mengambil keputusan, biarkan aku yang mengakhiri hubunganku dengan ira, aku
tidak ingin mengakhiri hubungan kita ini yan sudah berjalan selam 2 tahun
lebih. Maafkan aku” !!! Haaa dasar cowok playboy “kataku” sambil memarik tasku
yang ada diatas meja.
Setelah sampai disekolah Diri ini terdiam bisu
tanpa kata dan tindakan bag patung, tidak bersemangat seperti hari-hari
biasanya. Sunngu tidak pernah terbayangkan olehku akan terjadi hal seperti ini
pada diriku, ternyata selama ini kau hanya ingin menghancurkan perasaanku saja,
kau pengacau dalam hidupku... Lalu aku beranjak dari tempat duduk sambil
berkata dalam diriku sendiri “ dina kamu tidak boleh larut dalam kesedihan
hanya karena hal cinta, perjalanan hidupmu masih panjang. Hayo semangat masih
banyak teman-teman yang selalu ada disaat kamu membutuhkan mereka. Bel masuk
pun berdering petanda dimulainya pelajaran pertama, kali ini mata pelajaran
yang awalnya aku benci yakni mata pejaran kimia, tetapi karena guru yang
mengajarkan mata pelajran ini sangat rama dan juga ganteng, kini aku jadi sangat
bersemangat dan menyukainya. Namun saat ini pikiranku kacau tak ada pelajaran
yang nyangkut dalam otakku, yang telintas dalam pikirainku hanyala
gustian...gustian haaa kenapa sih kamu selalu terlintas didalam pikiranku kamu
mengacaukan segalanya “ aku benci kamu gustian, sangat,,,sangat benci”. Tak
terasa waktu istirahat telah tiba. Hari ini aku benar- benar tidak bersemangat
disekolah, aku hanya diam didalam kelas. Dina kommon kamu itu pasti bisa
melupakan gustian “kataku dalam hati” tapi rasanya tak bisa, perasaan sakit
dalam hati terus menghantuiku. Tiba-tiba erni mengagetkanku dengan memukul
pundakku sambil berkata “din kamu kenapa ko’ dari tadi kamu kelihatan tidak
bersemangat, kamu hanya diam dan tiadak seheboh biasanya suaramu pun tidak
pernah terdengar. Kemarin- kemarin jika waktu istirahat kamu yang paling semangat
nagajakin pergi kekantin”. Ah kamu er paling tau deh kebiasaanku, gak ko’ aku
tidak apa-apa mungkin aku cuman lagi gak mut aja seperti hari- hari kemarin
atau mungkin aku lagi kesambet setan diam makanya aku jadi pendiam hari
ini..hehehe!!!!! “kataku dengan nada bergurau sedikit”. Erni pun melanjutkan
sanda guraunya dengan berkata “ah kamu ini din, itu berarti kamu ini ada
apa-apanya dong kalau kamu sampe kesambet setan diam, kamu ini gimana si din
apa kamu beneran sakit yah tapi sakitnya
karena sakit kesambet setan...hehehe”!!! setelah sekian lama kami brdua brsanda
gurau tak terasa bel berdering kembali tanda jam istirahat telah habis namun
pada jam pelajaran ini ibu guru tak datang sehingga suasana kelas sangat kacau
teman-teman pada sibuk keluar masuk bahkan sebagian dari cowok-cowok, mereka bermain bola dalam kelas
sedangkan anak-anak yang cewek pada sibuk ngebahas persiapan ujian nanti dan
bakal pada lanjut kuliah dimana nantinya, sementara aku hanya diam ditempat
duduk sambil melirik kesana kemari. Din tumben aktivitasmu kali ini gak jalan,
sini dong gabung ama kita-kita, oh ia din habis lulus nanti kamu mw lanjut
dimana atau kamu mw langsung ambli jurusan TBR(tenda biru) bareng k’ gustian.
“ita,erni,tini,ifa dan anti” merreka semua pada ngejekin aku dan
mentertawakanku tapi aku senang punya teman-teman seperti mereka. Aku tersenyum
manis dan berkata senang banget yah ngejekin orang,sering-sering aja neng.
Dengan perasaan sedih yang telah ku sembunyikan akupun ikut bercanda dengan
mereka hingga tak terasa dua mata pelajaran telah terlewatkan hingga akhirnya
bel pulang berdering.
Aku pulang
bareng anti dan tini, kami bertiga bejalan keluar menuju pintu gerbang dalam
perjalanan kami membahas tentang pelaksanaan ujuian yang tinggal 1 bulan lagi.
Wah pasti gak terasa kita semua akan berpisah, aku pasti bakalan merindukan
kalian semua ”kata tini”, lanjut tini “ eh din habis lulus nanti kamu jangan
lupain kita yah, tetap hubungi teman2mu yang cuantik-cuantik ini dan jangan
lupa undangannya kalo dah mau married ma k’gustian”... Aku cepat-cepat
mengiakannya takut mereka bakal panjang lebar ngebahas masalah k’gustian lagi, lalu
ku alihkan pembicaraan “kalian tu enak pada dekatan rumah jadi pasti bakal
sering bertemu gak kayak aku dimakassar aku Cuma numpang dirumah tante, stelah
lulus nanti aku gak tau bakalan lanjut kuliah dimana mungkin setelah lulus
nanti aku bakal pulang kerumah orang tua aku dan bakal lanjut kuliah disana
atau mungkin aku bakalan cari tempat tinggal baru disekitaran kampus secara gak
mungkin aku tinggal terus dirumah tante, aku teralalu dimanja ma meraka aku
juga gak enak dah banyak ngerepotin om ma tante aku ya sekalian juga aku harus
belajar mandiri karena aku dah capek ngedengar keluargaku ngecap aku GANJA
(Gadis Manja), siapa tau dengan tinggal sendri julukan Ganja itu bisa berubah
julukan baru tapi ya pastinya julukannya yang bagus juga dong, ih ko’ aku jdi
curhat gini si jadi malu deh ma kalian berdua hahaha”....!!!!!!!!!!!!!!!! Setelah
sampai dipertigaan anti dan tini berbelok menuju lorong rumah mereka semntara
aku berjalan sendirian, dalam perjalan aku terus memikirkan gustian aku tidak
habis pikir ternyata aku bakalan ngerasain sakit sedalam ini karenanya.
Cerutuku dalam hati ”kamu benar- benar tega yah padahal kamu sendiri sudah
bejanji kalau kamu tidak akan pernah hianati dan lukai hatiku, andainya aku tau
bakalan seperti ini jadinya aku tidak akan pernah mau mengubah prsahabatan kita
jadi cinta, bahkan sekaran cinta ini bakalan jadi benci karena ulahmu”...
*Akhirnya Sampe juga dirumah lelah banget rasanya. Pikiranku kacau entah apa
yang harus aku perbuat kini aku tak mau lagi mendengar kabar dari gustian.
Lebih baik aku fokus pada pelajaran apa lagi senbentar lagi aku akan menjalani
Ujian.
Entah kesalahan apa yang pernah aku perbuat
hingga diriku ini selalu saja disakiti ma orang yang aku sayangi, dulu pacar
pertama aku yang bernama k’accul teman dari kk aku juga ninggalin aku karena
dijodohkan sama orang lain saat itu hatiku terasa perih saat ku terima kabar
dari kk. Pada saat itu hubungan kami masih jalan, dia sendiri tidak ingin
mengakhiri hubungan kami. Dengan penuh perasaan sakit aku menyatakan “ tidak
bisa, hubungan kita harus sampai disini,enak aja kamu udah mau menika tapi kamu
masih mau jalan denganku apa kamu tidak memikirkan gimana perasaanku dan gimana
nasib istrimu nanti dan asal kamu tau aku bukanlah pengemis cinta yang mau
berhubungan dengan orang yang sudah berkeluarga, aku masih memiliki harga diri
dan aku ini seorang pelajar aku juga tau etika dan tatakrama”. Ia emang si
cowok ini tidak cakep-cakep amat n tak sekeren gustian tapi dia baik banget dan
juga perhatian..hummm sayang dia dijodohin ma ortunya dan dia sendri gak bisa
berbuat apa-apa karena takut berdosa, pada saat itu ibunya mengancam bunuh diri
jika ia menolak perjodohan itu. Ya mau gimana lagi harus aku yang merelakannya
walaupun hati ini terasa sangat perih...
Tak lama setelah hubunganku dengan k’ accul
berakhir, aku sempat dikenalin dengan
teman kk sepupuku dan cowok ini juga teman k’accul yang bernama k tiar,
cowok ini sudah aku idolakan sejak lama, sebelumnya dia sering datang kerumah
bersama sepupuku tapi kami tak pernah saling menyapa jika ia datang kerumah tak
satu kalimatpun untukku dan demikian pula dengannya namun terkadang aku
berpikir kenapa sih cowok ini cuek banget tapi kalo diperhatikan cowok ini
cakep juga, kalem lagi coba dia jadi pacar aku wah aku pasti bangga banget
punya pacar yang diidolakan sama semua cewek dikampung ini. Setelah sekian lama
kami dikenalkan akhirnya dia nembak aku juga pada saat itu aku merasa sangat
bangga memiliki seorang pacar yang baek,cakep,alim, yah pokonya tipe para
cewek-ceweklah tapi sayang hubungan kami hanya berjalan sekitar 1 lebih. ia
tiba2 menghilang entah kemana akupun merasa sangat kecewa dan sedih. Kini rasa
perih ini terulang kembali ...
*Beberapa bulan
kemudian* Kini Hubunganku dengan gustian benar-benar berakhir aku tak tau lagi gimana
kabarnya sementara aku sibuk kesana kemari mengurus berkas persian pendaftaran
masuk di salah satu universitas makassar, aku merasa semakin tegar menjalani
hari-hariku tapi disaat hari yang paling kutunggu-tunggu yaitu hari pengumuman lulus telah tiba aku
merasa sangat bahagia bercampur dengan perasaan kwatir. Namun pada saat itu
juga aku dikagetkan dengan kabar bahwa papa telah tiada hanya karena sakit biasa, kabar itu membuatku
benar-benar hancur, sakit tiada duanya peri dan pilu yang telah merasuk jiwaku.
Orang yang sangat aku sayangi pergi meninggalkanku begitu saja dan hanya ada
satu pesan yang ia tinngalkan untukku yaitu *tetap tegar dalam menjalini
hari-harimu walau apanpun yang telah terjadi papa yakin kamu pasti bisa tanpa
papa anakku....
Papa aku sayang kamu,
maafkan anakmu ini yang tak berbakti padamu, papa kaulah penopang dalam hatiku,
papa cintamulah cinta sejati yang pernah aku rasakan, kasihmu takkan tergantikan
oleh siapapun. Papa aku berjanji akan selalu terlihat tegar jika itu yang kamu
pinta dan jika itu yang kamu inginkan. Terima kasih papa............”I love u
papa” semaga kelak kita dapat dipertemukan didalam Surga....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kini Q menyadari bahwa cinta seorang bapak lebih
besar daripada seorang kekasih, jika hatiku terasa pilu karena ditinggalkan
oleh kekasihku munkin rasa pilu itu hanya sesaat namun jika cinta seorang bapak
telah tiada hati ini pun seakan tiada lagi...
Biografi Penulis :
Nama Darsina tempat tanggal lahir Birao kecamatan Tondong Tallasa
Kabupaten Pangkep 17 mei 1991. SD Negeri
21 Birao, SLTP Negeri 19 Makassar, SMA Negeri 13 Makassar tamat pada tahun 2009
dan kini melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri Alauddin/ Samata Gowa
Makassar, mengabil jurusan Bhs dan Sastra Ingrris pada fakultas Adab dan
Humaniorah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar